Minggu, 15 April 2012
Minggu, 08 April 2012
HARGA BBM BATAL NAIK 1 APRIL, RAKYAT MAKIN DIRUGIKAN
Published :
05.14
Author :
himakom-utm
“ Meski DPR sudah memberikan izin dengan ketentuan tertentu untuk menaikkan harga BBM, pemerintah tidak akan begitu saja menaikkannya. Demikian juga, meski DPR sudah menaikkan plafon subsidi BBM dari Rp 123 triliun ke Rp 137 triliun, pemerintah terus berdebar apakah nilai tersebut cukup untuk pengadaan BBM bersubsidi sampai akhir Desember 2012. Jangan-jangan, pertengkaran Presiden Obama dan Ahmadinejad terus meningkat sehingga harga minyak mentah dunia terus membumbung. Akibatnya, angka subsidi yang sudah sebesar gajah bengkak itu masih belum cukup”,(Jawa Pos, 2 April 2012)
Hal lebih parah lagi terjadi saat Iran akan mengancam menutup Selat Hormuz, selat yang menjadi lalu lintas utama distribusi minyak dunia. Sebagai masyarakat awam tentu kita hanya bisa berharap konflik Iran dan Amerika bisa segera membaik. Setidaknya keadaan membaik itu ialah hanya sebatas bahwa Amerika tidak akan menyerang Iran. Sebab, jika serangan itu dilancarkan, maka tidak mustahil minyak dunia akan menembus level 200 dollar. Akibatnya, mungkin saja pemerintah akan menaikkan harga BBM menjadi Rp 8000 per liter atau bahkan Rp 10.000. Mau tidak mau kondisi demikian harus kita terima karena negara kita ialah bukan lagi anggota OPEC yang mengekspor minyak. Indonesia kini justru sebagai net-importir minyak yang ‘dipaksa’ untuk mengikuti harga pasar. Untuk itu, 2014 adalah kesempatan emas bagi kita untuk mengembalikan hegemoni energi. Sebagai negara yang kaya minyak, seharusnya kita pesta pora saat harga minyak dunia naik. Pemilu 2014 harus memilih pemimpin yang dapat mewujudkan hal ini sehingga kita bisa tetap tersenyum meski minyak dunia naik seenaknya.
Oleh:
»» READMORE...
Tak bisa dipungkiri bahwa isu kenaikan harga BBM menjadi isu yang seksi sehingga menjadi agenda media setidaknya dalam 2 bulan terkahir. Isu kenaikan harga BBM benar-benar meramaikan pemberitaan dan untuk sementara menutupi kasus-kasus lain seperti korupsi. Tanggal 30 Juni 2012 lalu, isu kenaikan harga BBM di bawa ke lingkaran politis di parlemen untuk disidangkan. Hasilnya, sesuai kutipan pada harian Jawa Pos tersebut, pemerintah tidak direkomendasikan untuk menaikkan harga BBM pada 1 April, namun parlemen masih memberi izin bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM tahun ini. Restu tersembunyi tersebut diberikan dengan menyelipkan ‘pasal siluman’ UU Migas pasal 7 ayat 6A. Pasal tersebut memungkin bagi pemerintah untuk menetapkan harga BBM sesuai mekanisme pasar. Keputusan sudah diketok, harga BBM tidak naik 1 April.
Menelaah pemberitaan pada Jawa Pos tersebut, tentu ada beberapa masalah serius yang akan dihadapi oleh rakyat Indonesia pasca-perang politik di DPR terkait BBM. Pertama, rakyat harus paham bahwa kenaikan harga BBM tidak dibatalkan, namun hanya ditunda untuk sementara waktu. Kedua, nilai subsidi BBM begitu membengkak sehingga dikhawatirkan banyak program-program pemerintah di sektor inti lain yang akan terhambat. Ketiga ialah faktor eksternal dari politik global yang dampaknya sangat terasa hingga ke desa-desa.
Saat pemerintahan SBY mengumumkan rencana kenaikan harga BBM pada 1 April, terjadi ekskalasi politik dan massa yang tinggi. Senayan memanas dan jalanan tersa mencekam karena begitu diperusuh oleh banyaknya aksi-aksi demo yang tidak sedikit berujung pada anarkisme. Hasil keputusan sidang Paripurna DPR telah merekomendasikan bahwa harga BBM tidak boleh dinaikkan pada 1 April. Pemerintah dengan dalih menghormati putusan itu akhirnya tidak menaikkan harga BBM pada 1 April. Apakah rakyat harus senang? Kesenangan menyambut tidak naiknya harga BBM pada 1 April ini ialah kesalahan yang besar. Rakyat harus siap-siap mendapatkan efek ganda yang buruk akibat tidak naiknya harga BBM pada 1 April. Pasalnya, cepat atau lambat harga BBM tahun ini pasti naik jika minyak dunia terus melambung. Dengan modal pasal 7 ayat 6A, pemerintah masih bisa saja sewaktu-waktu menaikkan harga BBM.
Tentu hal demikian adalah sebuah kerugian ganda yang akan dialami oleh masyarakat. Saat pemerintah beberapa waktu lalu menyampaikan rencana kenaikan harga BBM, harga-harga sejumlah kebutuhan pokok sudah merangkak naik. Namun, dengan tidak naiknya harga BBM pada 1 April, harga kebutuhan pokok tidak otomatis langsung turun. Harga kebutuhan pokok yang sudah naik tentu akan sulit untuk bisa turun. Hal ini tentu kondisi yang tidak menguntungkan bagi masyarakat yang berada di garis kemiskinan. Dengan tidak naiknya harga BBM pada 1 April, maka guyuran dana BLSM (Bantuan langsung Sementara) senilai 150.000 per bulan batal dicairkan oleh pemerintah. Maka, saat ini semua masyarakat dihadapkan pada inflasi namun sumber keuangan tak bertambah.
Kerugian ganda akan semakin terasa ketika pada akhir tahun ini pemerintah ‘terpaksa’ menaikkan harga BBM karena tak mampu lagi memberikan subsidi yang makin besar. Tentu saat rencana kenaikan nanti diumumkan, harga bahan pokok yang saat ini terlanjur naik akan semakin naik. Artinya, rakyat Indonesia dihadapkan pada gejolak tingginya kebutuhan hidup setiap kali pemerintah mengumumkan kenaikan. Calon penerima BLSM pada pada 1 April yang dibatalkan pastinya akan mengalami goncangan yang hebat dalam anggaran keluarganya. Pemerintah sejatinya harus responsif dengan hal ini misalnya dengan melakukan operasi pasar dan memberi insentif bagi UMKM agar terus tumbuh. Operasi pasar diperlukan untuk bisa menekan harga kebutuhan pokok yang makin melambung. Artinya, pemerintah harus menggenjot produksi agar distribusi bahan pokok semakin besar. Hal ini penting agar ‘pedagang liar’ tidak mengambil keuntungan yang tidak wajar ditengah krisis harga BBM yang berdampak pada krisis kesejahteraan rakyat kecil ini. UMKM juga perlu diberi insentif agar tidak banyak yang gulung tikar. UMKM harus terus di revitalisasi agar ekspor Indonesia kuat dan ekonomi nasional tetap tumbuh.
Masalah lain ialah membengkaknya jumlah subsidi BBM. Sebagai rakyat kita juga harus cerdas berfikir dan tidak terprovokasi oleh media massa yang notebane-nya adalah milik tokoh-tokoh yang tidak suka pada Presiden SBY. Kita harus proporsional menanggapi kenaikan harga BBM. Satu sisi kesejahteraan wong cilik memang harus diperjuangkan, hanya saja kita juga harus tahu bagaimana beban anggaran negara. Data dari jawa pos bahwa subsidi untuk BBM hingga 137 Triliun ialah angka yang fantastis. Pertanyaan yang harus kita jawab bersama ialah siapakah yang dengan enaknya menikmati subsidi sebesar itu?. Rakyat Indonesia memang punya hak untuk di subsidi, tapi orang kaya tidaklah berhak membebani anggaran yang sejatinya untuk rakyat kecil. Ramai ramai berdemo hanya melihat dari sisi rakyat kecil namun tidak mempertimbangkan orang kaya yang juga dibantu membeli BBM oleh negara. Bayangkan, setiap hari tentu banyak orang kaya dengan mobil mewahnya mengisi BBM. Untuk satu mobil mewah setiap harinya, negara bisa mengeluarkan ratusan ribu untuk mensubsidi orang kaya dengan mobilnya tersebut. Disinilah kecerdasan kita diuji, apakah kita juga rela jika orang kaya dengan mobil mewahnya dapat terus dibantu oleh negara untu membeli BBM. Saat minyak dunia terus melambung, pemerintah apakah harus dipaksa untuk terus membengkakkan subsidi yang juga akan dinikmati orang kaya dengan lamborgini-nya. Maka sudah saatnya membuat sistem keadilan subsidi BBM. Rencana pembatasan BBM bersubsidi harus benar-benar diwujudkan.
Pembatasan BBM bersubsidi tersebut sepertinya akan efektif jika pemerintah mengkaji usulan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengusulkan adanya sertifikasi e-BBM. Melalui e-BBM, maka data yang vaid mengenai siapa yang berhak menerima subsidi akan semakin nyata. Sebab, dengan e-BBM maka setiap mobil akan mendapatkan kartu untuk diperiksa petugas SPBU berapa maksimal BBM bersubsidi yang bisa dinikmati orang kaya dalam satu bulan. Namun, harapan yang lebih ialah kita menanti keberanian pemerintah untuk melakukan renegosasi ulang penjualan gas ke China dan Singapura yang terlampau murah di bawah harga Pasaran. Jika renegosiasi tersebut dilaksanakan, tentu setiap tahun Indonesia akan mendapatkan tambahan dana sekitar 30 Triliun. Dana itulah yang sejatinya bisa menjadi dana cadangan subsidi BBM jika minyak dunia melambung. Dengan adanya dana cadangan subsidi, maka harga BBM tak perlu dinaikkan sehingga tak perlu lagi menciptakan dikotomi orang kaya dan miskin dalam masalah energi.
Dalam masalah BBM, kita juga harus mengetahui fakta eksternal yang sedang terjadi. Kita pasti sepakat bahwa tidak ada Presiden yang ingin menghancurkan rakyatnya. Presiden mempunyai pertimbangan khusus. Terlepas dari fakta bahwa Presiden kita kurang kreatif karena tidak menyipakan langkah antisipatif saat minyak dunia naik, kita juga harus memahami apa yang melatarbelakangi rencana kenaikan harga BBM tersebut. Kenaikan harga BBM di negara kita terjadi karena para pemain minyak dunia sedang berkonflik sehingga dampak psikologisnya berpengaruh terhadap harga BBM. Kita sedikit banyak pasti mengetahui bahwa Iran sebagai pemasok utama minyak dunia sedang terancam diserang oleh Amerika Serikat dan Israel.
Oleh:
090531100019
Ilmu Komunikasi Politik
Minggu, 01 April 2012
DOSEN DAN MATA KULIAH YANG DIAMPU
Published :
02.03
Author :
himakom-utm
DOSEN DAN MATA KULIAH YANG DIAMPU :
| 1. Bani Eka Dartiningsih S.Sos, M.Si 1. Dasar –dasar Humas 2. Integrated Marketing Communication 3. Perilaku Konsumen 4. Psikologi Komunikasi 2. Dinara Maya Julijanti, S.Sos, M.Si 1. Komunikasi Masyarakat Madura 2. MICE 3. Pengantar Ilmu Komunikasi 3. Drajat Wicaksono, S.Sos, M.Si 1. Personality Building 2. Perencanaan Produksi Iklan 3. Leadership 4. Netty Dyah Kurniasari, S.Sos 1. Komunikasi Antar Pribadi 2. Studi Komunikasi Gender 3. Isu-isu Politik Kontemporer 5. Nikmah Suryandari, S.Sos,MSi 1. Komunikasi Lintas Budaya 2. Riset Komunikasi Bisnis 3. Etika Humas dan Periklanan 4. Pengantar Ilmu Komunikasi 6. Sri Wahyuningsih, S.Sos,Msi 1. Manajemen Media TV 2. Pemasaran Media 3. Manajemen Humas dan Periklanan 7. Farida Nurul Rakhmawati,S.S,MSi 1. Bahasa Indonesia 2. Ekonomi Politik Media 3. Opini Publik 8. Yuliana Rakhmawati, S.Sos, M.Si 1. Teori Komunikasi 2. Metode Penelitian Komunikasi | 9. Muhtar Wahyudi,S.Sos,MA 1. P.I.Politik 2. TMMB 3. Kampanye Komunikasi Politik 4. Riset Opini Publik 10. H.Ach.Cholil,S.Sos,Msi 1. Kewirausahaan 2. Dasar-dasar Manajemen 3. DKV 4. Produksi Media Cetak 5. Produksi Media TV 11. R.Bambang Moertijoso,S.Sos,Msi 1. Fotografi 2. Jurnalistik Foto 3. Fotografi Seni 4. Manajemen Media televisi 12. Tatag Handaka,S.Sos,Msi 1. Teori Komunikasi 2. Metode Penelitian Social 3. Metode Penelitian Komunikasi 13. Surokhim,S.Sos Msi 1. Hukum dan Media Massa 2. Etika Hukum dan Politik 3. Politik Media 4. Media Literacy 14. Imam Sofyan,S.Sos,Msi 1. Teori Komunikasi 2. Metode Penelitian Social 3. Metode Penelitian Komunikasi 15. Desy Trisilowati,S.Sos,Msi 1. Produksi Media Radio 2. Manajemen Media Radio 3. Capacity Building & Networking 16. Dewi Quraisyin,SPd,MSi 1. Filsafat Ilmu 2. Public Speaking 3. Pengantar Bisnis dan Pemasaran 4. Etika Komunikasi |
Program Studi Komunikasi Universitas Trunojoyo
Published :
01.25
Author :
himakom-utm
Program Studi Komunikasi Universitas Trunojoyo merupakan institusi yang diharapkan mampu mengembangkan pikiran-pikiran kritis, berwawasan global dan mampu mengantisipasi arus globalisasi informasi yang begitu cepat melanda dunia. Program studi komunikasi Universitas Trunojoyo nantinya diharapkan mampu menghasilkan lulusan dengan kualifikasi yang dapat memenuhi pasar kerja bidang media massa. Program studi komunikasi Universitas Trunojoyo memiliki 2 konsentrasi..Guna menghasilkan lulusan dengan kualifikasi diatas, maka kurikulum yang disusun dan diberikan dalam jurusan Ilmu Komunikasi disesuaikan dan diperkaya sedemikian rupa sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan yang memadai.
Kurikulum tersebut disusun dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi berdasarkan kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya, serta Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
VISI
Menjadi program studi yang mampu menghasilkan lulusan yang memilki kemampuan IQ , EQ dan SQ. Serta mampu menerapkan, mengembangkan dan mendistribusikan wacana-wacana dan teknologi komunikasi yang bermanfaat bagi khalayak.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan komunikasi yang berkualitas dan memadukan IQ,EQ dan SQ secara harmonis.
2. Menciptakan suasana belajar yang asertif, kondusif dan dinamis dalam proses perkuliahan.
3. Menerapkan,mengembangkan dan mendistribusikan wacana wacana dan teknologi komunikasi untuk kemajuan masyarakat.
Langganan:
Komentar (Atom)
Waktu
Cuteki greetings
Recent Post
Archive
Categories
- Artikel (1)
- Komunikasi (3)
- Lomba (1)
- Mahasiswa (1)





